Saturday, November 26, 2016

BERINGIN ALUN-ALUN BANJARNEGARA TUMBANG




Gaes, satu lagi nih.. Pohon Beringin di Alun-alun Kabupaten Banjarnegara tumbang akibat hujan lebat yang disertai dengan angin (24/11).

Pohon Beringin yang roboh kali ini terletak di sebelah pojok timur Alun-alun Banjarnegara atau depan Kantor Kejaksaan Banjarnegara.

Beruntung Gaes, pada saat kejadian tidak ada orang atau pengendara yang sedang melintas sehingga tidak menyebabkan korban jiwa maupun luka. Beringin tersebut roboh menimpa papan informasi milik Pemerintah Kabupaten Banjarnegara yang berada di sampingnya.

Saturday, November 19, 2016

PERTERTIB PENGELOLAAN BARANG, PEMKAB TERAPKAN SIMDA REV 2076



“Aplikasi Simda Rev. 2076 adalah salah satu upaya untuk tertib dalam administrasi pengelolaan barang milik pemerintah”, kata Drs. Indarto , M.Si Kepala DPPKAD Kabupaten Banjarnegara dalam sambutan Pelatihan SIMDA BMD Release 2076 di Lantai III Gedung DPPKAD, Kamis (19/11).

Acara diikuti oleh seluruh Petugas Pengurus Barang SKPD yang ada di Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dan dilaksanakan selama tiga hari. Dan kepada para peserta akan dikenalkan pengoperasian aplikasi Simda Rev 2076 oleh Instruktur dari BPKP.


Monday, November 14, 2016

DESA WISATA BLAMBANGAN



Bagi kamu para traveller, satu lagi nih Gaes obyek wisata yang dapat kalian jadikan destinasi wisata di Banjarnegara. Desa Blambangan, Kecamatan Bawang, Kabupaten Banjarnegara telah diputuskan oleh Pemerintah Kabupaten Banjarnegara menjadi salah satu Desa Wisata dan telah dilounching oleh PJ. Bupati Banjarnegara Prijo Anggoro Budi Rahardjo pada tanggal 12 Nopember 2016 di Dukuh Pejaten Desa Blambangan.


Friday, November 11, 2016

PEMKAB DEMAK STUDY BANDING TIK KE PEMKAB BANJARNEGARA



76 peserta dari Pemerintah Kabupaten Demak lakukan Study Banding pengelolaan TIK di Kabupaten Banjarnegara (9/11).

 “Kami datang ke Pemerintah Kabupaten Banjarnegara untuk ngangsu kawruh tentang penerapan TIK yang telah dikelola dengan baik, khususnya dalam penggunaan Tata Naskah Dinas Elektronik (TNDE) atau surat menyurat secara elektronik”,  kata Agus Supriyanto, SH, MM Asisten III Pemkab Demak selaku ketua rombongan di Aula Bhakti Praja Lantai III Setda Kabupaten Banjarnegara.

Study banding ini merupakan tidak lanjut dari kunjungan Sekda Kab. Demak sebelumnya yang telah melihat penerapan TNDE oleh Pemkab Banjarnegara. Turut serta dalam rombongan, Kabag Humas, Kabag Organisasi serta Kepala Kantor Diklat Pemkab Demak.

Rombongan diterima oleh Asisten III, Kepala Bagian di Lingkungan Setda, serta beberapa Kepala SKPD di Lingkungan Pemkab Banjarnegara dan Tim Helpdesk TNDE.

“Tahun 2014 kami telah resmi melounching penggunaan TNDE pada 22 Agsutus 2014 di SKPD dalam kota serta kecamatan, kelurahan”, sambut Dra. Sri Trisnainingsih, M. Si  Asisten III Pemkab Banjarnegara. Saat ini penerapan TNDE sudah sampai ke Perusda, UPTD Puskesmas, UPTD Dindikpora serta SMP Negeri. “Salah satu kunci keberhasilan adalah adanya komitmen yang tinggi dari pimpinan dalam penerapannya” sambung Tris.

Dengan penerapan TNDE, terdapat efisiensi dalam waktu dan biaya kurir serta penggunaan kertas. “Pada TNDE, Dengan sekali klik oleh pimpinan maka surat akan sampai pada tujuan dalam waktu yang singkat”, tambah Tien Sumarwati, S. Sos, MM Kepala Bagian Humas Setda Kab. Banjarnegara.

Pada kesempatan tersebut perserta diperlihatkan operasional penggunaan TNDE didampingi oleh Tim Helpdesk TNDE yang merupakan tim support penerapan TNDE di Kabupaten Banjarnegara.

Wednesday, November 2, 2016

KOMUNIKASI




KOMUNIKASI...??

Komunikasi, sebuah kata yang tidak asing bagi kita, sering kita baca, kita dengar baik langsung maupun melalui media. “Makanya lakukan komunikasi, biar nda salah paham!”, “Komunikasikan, biar mereka tahu!”, “Komunikasi terus dilakukan oleh pemerintah untuk mendamaikan dua belah pihak yang sedang bertikai.”. Di atas adalah beberapa contoh dari penggunaan kata komunikasi, dan masih banyak lagi yang lainnya. Sebenarnya apa komunikasi?
Komunikasi merupakan kata serapan dari Bahasa Inggris Communication yang berasal dari Bahasa Latin Communis yang berarti umum (common) ‘bersama’. Communico, Communication, communicare yang berarti ‘membuat sama’. Dan kata communis inilah yang banyak diyakini merupakan asal usul dari kata komunikasi.
Ketika kita melakukan komunikasi maka sebenarnya kita sedang berusaha ‘membuat sama’. Membuat sama antara ide, gagasan, pemikiran, sikap yang kita sampaikan agar sama diterima oleh orang yang kita ajak bicara.
Komunikasi menurut beberapa pendapat adalah proses penyampaian ide, gagasan, pemikiran seseorang kepada orang lain dengan menggunakan saluran tertentu. Ada pula yang menyebutkan bahwa komunikasi merupakan proses penyampaian pesan (lambang, suara, gambar, dll) dari sumber kepada audience dengan menggunakan saluran tertentu.
Dalam proses komunikasi ada beberapa unsur yang terlibat seperti komunikator, pesan, saluran, komunikan atau audience, serta umpan balik atau feedback. Komunikator adalah orang yang menyampaikan ide, gagasan, pemikiran, sikap kepada orang lain. Pesan adalah ide, gagasan, pemikiran, sikap yang disampaikan dengan menggunakan lambang-lambang yang disepakati bersama. Saluran adalah media yang digunakan. Komunikan atau Audience adalah sasaran atau orang yang diajak bicara, sedangkan umpan balik atau feedback adalah respon dari sasaran.
Seorang guru yang sedang mengajar suatu mata pelajaran di kelas. Guru adalah komunikator, orang yang menyampaikan mata pelajaran agar bisa dipahami dan dimengerti oleh muridnya. Mata pelajaran adalah pesan. Udara adalah saluran. Murid-murid adalah komunikan atau audience dan tanggapan dari murid-murid adalah  feedback atau umpan balik.
Pesan yang disampaikan menggunakan lambang-lambang yang telah disepakati bersama. Lambang-lambang yang digunakan adalah lambang verbal maupun nonverbal. Lambang verbal berupa kata-kata sedangkan lambang nonverbal berupa tingkah laku (ekspresi, gerak tubuh).
Lambang verbal yang telah disepakati bersama  adalah berupa kata-kata yang dapat dimengerti baik oleh komunikator maupun komunikan. Guru yang menerangkan mata palajaran dan murid-muridnya adalah orang Banjarnegara namun menyampaikan mata pelajaran dengan menggunakan Bahasa Sunda, maka dapat dipastikan semua murid tidak akan mengerti apa yang disampaikan oleh gurunya. Jadi dalam konteks ini, kata-kata dalam Bahasa Sunda yang digunakan oleh sang guru bukanlah lambang-lambang yang disepakati bersama. Akan dapat dimengerti oleh muridnya jika guru menyampaikan dengan menggunakan Bahasa Jawa atau Bahasa Indonesia yang memang sudah dipelajari sebelumnya. Penggunaan kata-kata kedua bahasa tersebut (Jawa dan Indonesia) sudah disepakati bersama dan murid-murid telah mengetahui arti dari masing-masing kata.
Begitu juga dengan lambang nonverbal yang telah disepakati bersama adalah ekspresi atau gerak tubuh yang dapat dimengerti oleh komunikator maupun komunikan. Seperti muka memucat ketika malu, muka memerah ketika marah, mengangguk ketika setuju, menggelengkan kepala ketika tidak setuju atau tidak percaya, mengacungkan jempol ketika oke, mengepalkan tangan ketika tidak puas atau marah, dan lain sebagainya.
Bahasa nonverbal yang dilakukan oleh seseorang dapat mepengaruhi efektifiktas dalam berkomunikasi. Memegang atau mengelus kepala bagi orang barat adalah hal biasa dan wajar, tapi bagi orang Indonesia hal tersebut adalah dianggap tidak pantas. Jadi maksud dari si pengirim pesan dengan mengelus atau memgang kepala adalah menunjukan kedekatan akan diterima berbeda oleh si penerima pesan yang menganggap bahwa orang tersebut tidak sopan. Untuk itu, agar komunikasi kita dapat sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai maka ketahuilah siapa yang akan menjadi sasaran atau audience (know your audience). Mengetahui bahasa maupun kebiasaan atau adat istiadat dari audience akan mempengaruhi keefektifan dalam berkomunikasi.
Adapun definisi dari beberapa ahli terkait dengan pengertian komunikasi diantaranya :
1.   Komunikasi adalah “Siapa mengatakan apa, dengan cara apa, kepada siapa, dan dengan efek apa (Who says What, in Which Channel, To Whom, and With What effect)” (Laswell).
2.   Komunikasi adalah proses dimana seseorang individu atau komunikator mengoperkan stimulan biasanya dengan lambang-lambang bahasa (verbal maupun nonverbal) untuk mengubah tingkah laku orang lain (Carl I. Hovland).
3.   Komunikasi adalah seni menyampaikan infromasi, ide-ide dan sikap seseorang kepada orang lain (Edwin Emery).
Diambil dari berbagai sumber.