Wednesday, November 2, 2016

KOMUNIKASI




KOMUNIKASI...??

Komunikasi, sebuah kata yang tidak asing bagi kita, sering kita baca, kita dengar baik langsung maupun melalui media. “Makanya lakukan komunikasi, biar nda salah paham!”, “Komunikasikan, biar mereka tahu!”, “Komunikasi terus dilakukan oleh pemerintah untuk mendamaikan dua belah pihak yang sedang bertikai.”. Di atas adalah beberapa contoh dari penggunaan kata komunikasi, dan masih banyak lagi yang lainnya. Sebenarnya apa komunikasi?
Komunikasi merupakan kata serapan dari Bahasa Inggris Communication yang berasal dari Bahasa Latin Communis yang berarti umum (common) ‘bersama’. Communico, Communication, communicare yang berarti ‘membuat sama’. Dan kata communis inilah yang banyak diyakini merupakan asal usul dari kata komunikasi.
Ketika kita melakukan komunikasi maka sebenarnya kita sedang berusaha ‘membuat sama’. Membuat sama antara ide, gagasan, pemikiran, sikap yang kita sampaikan agar sama diterima oleh orang yang kita ajak bicara.
Komunikasi menurut beberapa pendapat adalah proses penyampaian ide, gagasan, pemikiran seseorang kepada orang lain dengan menggunakan saluran tertentu. Ada pula yang menyebutkan bahwa komunikasi merupakan proses penyampaian pesan (lambang, suara, gambar, dll) dari sumber kepada audience dengan menggunakan saluran tertentu.
Dalam proses komunikasi ada beberapa unsur yang terlibat seperti komunikator, pesan, saluran, komunikan atau audience, serta umpan balik atau feedback. Komunikator adalah orang yang menyampaikan ide, gagasan, pemikiran, sikap kepada orang lain. Pesan adalah ide, gagasan, pemikiran, sikap yang disampaikan dengan menggunakan lambang-lambang yang disepakati bersama. Saluran adalah media yang digunakan. Komunikan atau Audience adalah sasaran atau orang yang diajak bicara, sedangkan umpan balik atau feedback adalah respon dari sasaran.
Seorang guru yang sedang mengajar suatu mata pelajaran di kelas. Guru adalah komunikator, orang yang menyampaikan mata pelajaran agar bisa dipahami dan dimengerti oleh muridnya. Mata pelajaran adalah pesan. Udara adalah saluran. Murid-murid adalah komunikan atau audience dan tanggapan dari murid-murid adalah  feedback atau umpan balik.
Pesan yang disampaikan menggunakan lambang-lambang yang telah disepakati bersama. Lambang-lambang yang digunakan adalah lambang verbal maupun nonverbal. Lambang verbal berupa kata-kata sedangkan lambang nonverbal berupa tingkah laku (ekspresi, gerak tubuh).
Lambang verbal yang telah disepakati bersama  adalah berupa kata-kata yang dapat dimengerti baik oleh komunikator maupun komunikan. Guru yang menerangkan mata palajaran dan murid-muridnya adalah orang Banjarnegara namun menyampaikan mata pelajaran dengan menggunakan Bahasa Sunda, maka dapat dipastikan semua murid tidak akan mengerti apa yang disampaikan oleh gurunya. Jadi dalam konteks ini, kata-kata dalam Bahasa Sunda yang digunakan oleh sang guru bukanlah lambang-lambang yang disepakati bersama. Akan dapat dimengerti oleh muridnya jika guru menyampaikan dengan menggunakan Bahasa Jawa atau Bahasa Indonesia yang memang sudah dipelajari sebelumnya. Penggunaan kata-kata kedua bahasa tersebut (Jawa dan Indonesia) sudah disepakati bersama dan murid-murid telah mengetahui arti dari masing-masing kata.
Begitu juga dengan lambang nonverbal yang telah disepakati bersama adalah ekspresi atau gerak tubuh yang dapat dimengerti oleh komunikator maupun komunikan. Seperti muka memucat ketika malu, muka memerah ketika marah, mengangguk ketika setuju, menggelengkan kepala ketika tidak setuju atau tidak percaya, mengacungkan jempol ketika oke, mengepalkan tangan ketika tidak puas atau marah, dan lain sebagainya.
Bahasa nonverbal yang dilakukan oleh seseorang dapat mepengaruhi efektifiktas dalam berkomunikasi. Memegang atau mengelus kepala bagi orang barat adalah hal biasa dan wajar, tapi bagi orang Indonesia hal tersebut adalah dianggap tidak pantas. Jadi maksud dari si pengirim pesan dengan mengelus atau memgang kepala adalah menunjukan kedekatan akan diterima berbeda oleh si penerima pesan yang menganggap bahwa orang tersebut tidak sopan. Untuk itu, agar komunikasi kita dapat sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai maka ketahuilah siapa yang akan menjadi sasaran atau audience (know your audience). Mengetahui bahasa maupun kebiasaan atau adat istiadat dari audience akan mempengaruhi keefektifan dalam berkomunikasi.
Adapun definisi dari beberapa ahli terkait dengan pengertian komunikasi diantaranya :
1.   Komunikasi adalah “Siapa mengatakan apa, dengan cara apa, kepada siapa, dan dengan efek apa (Who says What, in Which Channel, To Whom, and With What effect)” (Laswell).
2.   Komunikasi adalah proses dimana seseorang individu atau komunikator mengoperkan stimulan biasanya dengan lambang-lambang bahasa (verbal maupun nonverbal) untuk mengubah tingkah laku orang lain (Carl I. Hovland).
3.   Komunikasi adalah seni menyampaikan infromasi, ide-ide dan sikap seseorang kepada orang lain (Edwin Emery).
Diambil dari berbagai sumber.

No comments:

Post a Comment