KOMUNIKASI...??
Komunikasi, sebuah kata
yang tidak asing bagi kita, sering kita baca, kita dengar baik langsung maupun
melalui media. “Makanya lakukan komunikasi, biar nda salah paham!”,
“Komunikasikan, biar mereka tahu!”, “Komunikasi terus dilakukan oleh pemerintah
untuk mendamaikan dua belah pihak yang sedang bertikai.”. Di atas adalah beberapa
contoh dari penggunaan kata komunikasi, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Sebenarnya apa komunikasi?
Komunikasi merupakan
kata serapan dari Bahasa Inggris Communication
yang berasal dari Bahasa Latin Communis
yang berarti umum (common) ‘bersama’.
Communico, Communication, communicare
yang berarti ‘membuat sama’. Dan kata communis
inilah yang banyak diyakini merupakan asal usul dari kata komunikasi.
Ketika kita melakukan
komunikasi maka sebenarnya kita sedang berusaha ‘membuat sama’. Membuat sama
antara ide, gagasan, pemikiran, sikap yang kita sampaikan agar sama diterima oleh
orang yang kita ajak bicara.
Komunikasi menurut
beberapa pendapat adalah proses penyampaian ide, gagasan, pemikiran seseorang
kepada orang lain dengan menggunakan saluran tertentu. Ada pula yang
menyebutkan bahwa komunikasi merupakan proses penyampaian pesan (lambang,
suara, gambar, dll) dari sumber kepada audience
dengan menggunakan saluran tertentu.
Dalam proses komunikasi
ada beberapa unsur yang terlibat seperti komunikator, pesan, saluran, komunikan
atau audience, serta umpan balik atau
feedback. Komunikator adalah orang
yang menyampaikan ide, gagasan, pemikiran, sikap kepada orang lain. Pesan
adalah ide, gagasan, pemikiran, sikap yang disampaikan dengan menggunakan
lambang-lambang yang disepakati bersama. Saluran adalah media yang digunakan.
Komunikan atau Audience adalah
sasaran atau orang yang diajak bicara, sedangkan umpan balik atau feedback adalah respon dari sasaran.
Seorang guru yang
sedang mengajar suatu mata pelajaran di kelas. Guru adalah komunikator, orang
yang menyampaikan mata pelajaran agar bisa dipahami dan dimengerti oleh
muridnya. Mata pelajaran adalah pesan. Udara adalah saluran. Murid-murid adalah
komunikan atau audience dan tanggapan
dari murid-murid adalah feedback atau umpan balik.
Pesan yang disampaikan
menggunakan lambang-lambang yang telah disepakati bersama. Lambang-lambang yang
digunakan adalah lambang verbal maupun nonverbal. Lambang verbal berupa
kata-kata sedangkan lambang nonverbal berupa tingkah laku (ekspresi, gerak
tubuh).
Lambang verbal yang
telah disepakati bersama adalah berupa
kata-kata yang dapat dimengerti baik oleh komunikator maupun komunikan. Guru
yang menerangkan mata palajaran dan murid-muridnya adalah orang Banjarnegara namun
menyampaikan mata pelajaran dengan menggunakan Bahasa Sunda, maka dapat
dipastikan semua murid tidak akan mengerti apa yang disampaikan oleh gurunya.
Jadi dalam konteks ini, kata-kata dalam Bahasa Sunda yang digunakan oleh sang
guru bukanlah lambang-lambang yang disepakati bersama. Akan dapat dimengerti oleh
muridnya jika guru menyampaikan dengan menggunakan Bahasa Jawa atau Bahasa
Indonesia yang memang sudah dipelajari sebelumnya. Penggunaan kata-kata kedua
bahasa tersebut (Jawa dan Indonesia) sudah disepakati bersama dan murid-murid
telah mengetahui arti dari masing-masing kata.
Begitu juga dengan
lambang nonverbal yang telah disepakati bersama adalah ekspresi atau gerak
tubuh yang dapat dimengerti oleh komunikator maupun komunikan. Seperti muka
memucat ketika malu, muka memerah ketika marah, mengangguk ketika setuju,
menggelengkan kepala ketika tidak setuju atau tidak percaya, mengacungkan
jempol ketika oke, mengepalkan tangan ketika tidak puas atau marah, dan lain
sebagainya.
Bahasa nonverbal yang
dilakukan oleh seseorang dapat mepengaruhi efektifiktas dalam berkomunikasi. Memegang
atau mengelus kepala bagi orang barat adalah hal biasa dan wajar, tapi bagi orang
Indonesia hal tersebut adalah dianggap tidak pantas. Jadi maksud dari si
pengirim pesan dengan mengelus atau memgang kepala adalah menunjukan kedekatan akan
diterima berbeda oleh si penerima pesan yang menganggap bahwa orang tersebut
tidak sopan. Untuk itu, agar komunikasi kita dapat sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai maka ketahuilah siapa yang akan menjadi sasaran atau audience (know your audience). Mengetahui bahasa maupun kebiasaan atau adat
istiadat dari audience akan mempengaruhi keefektifan dalam berkomunikasi.
Adapun definisi dari
beberapa ahli terkait dengan pengertian komunikasi diantaranya :
1. Komunikasi
adalah “Siapa mengatakan apa, dengan cara apa, kepada siapa, dan dengan efek
apa (Who says What, in Which Channel, To
Whom, and With What effect)” (Laswell).
2. Komunikasi
adalah proses dimana seseorang individu atau komunikator mengoperkan stimulan
biasanya dengan lambang-lambang bahasa (verbal maupun nonverbal) untuk mengubah
tingkah laku orang lain (Carl I. Hovland).
3. Komunikasi
adalah seni menyampaikan infromasi, ide-ide dan sikap seseorang kepada orang
lain (Edwin Emery).
Diambil
dari berbagai sumber.
No comments:
Post a Comment